Mind Resistance – “
ketahuilah bahwa dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka
baiklah seluruh tubuh. Jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh.
Ketahuilah bahwa ia adalah hati” ( muttafaq alaih ).
Karena ia adalah penentu kondisi dan kualitas kepribadian seseorang dan tempat dimana segala niat perbuatan ditancapkan,
maka ia membutuhkan asupan ilmu dan penjagaan agar selalu terpelihara
kedamaiannya.jika hati ini damai maka pikiranpun menjadi jernih, ucapan
dan perbuatan bisa lebih terjaga, dan tetap tenang dalam menghadapi
ujian. Sangat sulit mengukur kedamaian hati ini karena pada kenyataan
yang kita lihat, banyak contoh ustadz atau ustadzah yang terlihat begitu
khusyuk menyampaikan ceramah, tapi didalam rumah ia tak bisa mengontrol
emosi menghadapi keluarga kecilnya.
Banyak kasus perceraian dikalangan aktifis
menjadi bukti belum terpeliharanya hati, karena dari hati, satu orang
saja yang mengalami kekacauan akan bisa menyebabkan guncangnya rumah
tangga. Maka wajib diantara suami – istri untuk saling menjaga hati diri
sendiri maupun pasangan. Peneguhan cinta setiap hari seperti ungkapan
aku sayang kamu, aku selalu merindukanmu. Atau melalui ungkapan non
verbal seperti kecupan mesra, pelukan hangat, belaian sayang, tatapan
cinta dst memang akan bisa mengurangi resiko terguncangnya hati.
Walaupun begitu jika setiap hari sang suami
juga selalu bercerita tentang kecantikan akhwat yang di temuinya, tidak
bisa menjaga pandangannya pada setiap gadis yang lewat, terang-terangan
mengatakan ketertarikannya kepada perempuan lain,terus menteror
istrinya dengan cita-cita poligaminya yang terlalu diumbar, atau bahkan
perselingkuhan kecil di belakang istri sampai ia mengetahuinya, maka
jangan banyak berharap kalau hati akan kembali tentram dalam sekejab
hanya dengan ungkapan- ungkapan tersebut.
Sebaliknya juga demikian, jika sang istri
yang selalu mencurigai suaminya, tidak mudah percaya kepadanya bahkan
cemburu dengan membabi buta setiap perempuan yang dekat dengan suaminya
walau perempuan itu hanyalah teman kantornya atau teman lamanya atau
juga teman bisnisnya, selama tidak melanggar syariat.
Membiasakan untuk memberikan pujian , karena pada dasarnya manusia itu paling suka dipuji apalagi yang memuji adalah kekasih hati.
Membiasakan untuk memberikan pujian , karena pada dasarnya manusia itu paling suka dipuji apalagi yang memuji adalah kekasih hati.
Tidak harus menunggu berprestasi dulu baru
kita memuji, ungkapan sederhana juga bisa menjadi penghibur sekaligus
pujian seperti hari ini kau sangat cantik, bahagianya memiliki istri
seperti dirimu,malam ini kau benar-benar luar biasa, atau memandang
wajahmu lelahku menjadi hilang, tidak ada yang bisa mengalahkan rasa
masakanmu, jika berada disisimu hatiku tenang dan ungkapan-ungkapan yang
senada dengan itu. Begitu juga terhadap anak-anak, anak umi sholeh
sekali, ganteng banget sih anak ayah..,pintarnya jagoan umi dst. Dengan
pujian itu pastilah akan membuat penghuni rumah menjadi selalu senang
dan bertambah semangat untuk terus memberikan yang terbaik dan terus
memperbaiki diri.
Yang satu ini juga jangan terlewatkan yaitu
panggilan mesra, jangan mau kalah dong sama anak-anak abg labil yang
suka mengumbar kemesraan dengan pasangan yang belum halal, mereka saja
tidak malu, masa’ kita yang sudah jelas halal malu- malu untuk memanggil
sayang kepada pasangan kita, tidak hanya sayang kali ya… bisa dengan my
honey, my darling, yayank dan macam-macam lagi tergantung pasangan kita
maunya dipanggil dengan sebutan apa. Dulu saya pernah risih dengan
panggilan mesra itu, rasanya malu karena belum terbiasa, tapi ternyata
itu memang sangat dibutuhkan untuk menjaga keharmonisan.
subesumber;//
Tidak ada komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* : 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =)) Sumber : GAMBUSES: Cara Menambahkan Emoticon di Komentar Blog http://gambuses.blogspot.com/2012/01/cara-menambahkan-emoticon-di-komentar.html#ixzz2F4Wnsr5u
Posting Komentar