Mind Resistance - Bismillah. Aku bersaksi bahwa
tidak ada ILlah selain Alloh, dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adlh
utusan Alloh. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kpd beliau, keluarga
dan para sahabat. Melihat dari beberapa kasus tentang kesuksesan dan
kegagalan hidup setiap orang, pada umumnya bermula dari “rumah”.
Berapa banyak para pengusaha dan birokrat memperoleh kesuksesan
karena dukungan keluarganya, termasuk istri dan anak. Namun tidak
sedikit pula ada seorang bapak yang dibunuh oleh anaknya, suami yang
membakar istrinya, ayah yang menodai anaknya dan orang tua yg terlantar
oleh anak yg durhaka.
Rumah memang sesuatu yang hanya sederhana, tapi bahagia menjadi
barang mahal yg dicari oleh setiap orang. Bicara tentang rumah, tidak
lepas dari kaum wanita terutama yg sudah menikah, karena peran merekalah
yg paling dominan.
Rosululloh bersabda :
” setiap manusia keturunan Adam adalah kepala, maka laki-laki adalah kepala keluarganya, sedang wanita kepala rumah tangga (HR. Ibnu Sunni dan Abu Hurairah )
“wanita adalah penjaga, penanggungjawab rumah suaminya dan ia harus bertanggungjawab atas pengaturannya (HR. Bukhori)
dari kedua hadist diatas jelas sekali bahwa kantor dan tempat dinas
seorang istri adlh didalam rumahnya, ia menjabat sebagai manajer rumah
tangga suaminya, yang mengatur segala keperluan keluarga. Kerjanya 24
jam, gajinya lebih tinggi dr dunia krn jika ia ikhkas pahalanya adalah
sama seperti berangkatnya seorang laki-laki ke medan jihad.
DOKTRIN EMANSIPASI PALSU!
Dari mulai Tk hingga perguruan tinggi, setiap tahun selalu ada
peringatan hari kartini, dalam peringatan itu selalu digemborkan tentang
emansipasi wanita yg menyatakan “bahwa bukan zamanya lg seorang wanita
terkurung didalam rumahnya, bahwa saatnya wanita juga keluar unt bekerja
di perusahaan2, pabrik2, dan meniti karir setinggi2nya.
Tak hanya di bidang itu saja, tp disemua aspek kehidupan, misal dalam
cabang olahraga angkat besi, sepak bola dan lain sebagainya. Sampai
mereka bangga dg pepatah ” wanita lebih bs menjual dibanding pria”.
Oohhh…sungguh malang mereka yg bangga dg predikat itu.
Sedikit fakta, ketika pergantian dr orde lama ke orde baru, begitu
banyak para investor asing masuk ke Indonesia, mereka menguasai hampir
seluruh perekonomian kita, sepintas terlihat bangsa ini menjadi negara
berkembag dan lebih maju dr sebelumnya, namun pada kenyataanya, buruh2
banyak yg berdemo menolak kebijakan perusahaan.
Untuk mengurangi para buruh yg membelot, akhirnya diciptakanlah lapangan pekerjaan unt wanita.
Pabrik2 membuka lowongan unt para ibu dan gadis dg tujuan agar mereka
tdk banyak menuntut. Alhasil banyak kaum ibu yg keluar dg berbagai
alasan ekonomi, dan lagi2 menjunjung tinggi emansipasi yg sdh
diperjuangkan oleh RA. Kartini.
Mereka tdk sadar dg keluarnya mereka dr rumah, telah menambah jumlah
pengangguran di negri ini. Banyak bapak2 yg kehilangan pekerjaanya yg
akhirnya mencari kerja serabutan, menganggur bahkan ada yg nekad mencuri
saking stresnya.
Masih ada lg, dengan keluarnya mereka, akhirnya mereka butuh pengasuh anaknya, atau menitipkan anaknya di tempat penitipan.
Alasan ini yg sering digunakan oleh investor, yg telah berhasil
meyakinkan petinggi negri ini. Bahwa dg keluarnya para ibu dr rumanhya
maka tercptalah lapangan pekerjaan baru. Ya..ya..ya, memang benar,
lapangan pekerjaan baru bagi kaum wanita, dan menyempitnya lapangan
kerja bg laki-laki.
Dari sinilah konflik terjadi, anak2 yg kurang kasih sayang dr ibunya
cenderung menjadi pemberontak dan ga mau diatur, masa depan bangsapun
hancur!
HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
RA kartini tdk memperjuangkan emansipasi palsu ini, budi pekertinya
sangat halus. Setelah belajar islam, beliau membuat buku habis gelap
terbitlah terang. Didalam buku itu beliau mengajak para ibu unt
menjalani fungsinya sebagai seorang ibu rumah tangga. Beliau memintakan
hak kepada pemerintah unt tdk membatasi wanita dlm menuntut ilmu,
langkahnya dan didengar pendapatnya.
Beliau ingin para ibu mempunyai cukup ilmu sebagai bekal unt mendidik
anak2nya menjadi generasi unggulan, bukan mengajak wanita unt menduduki
semua bidang termasuk bidang yg tdk seharusnya ia masuki.
Perjuangan beliau telah disalahgunakan oleh segelintir orang yg
mempunyai kepentingan. Saya sempat menyesal kenapa dulu tidak bertanya
kepada guru ” kenapa kita membahas ide2 kartini tanpa membaca langsung
dr bukunya?” ahh sudahlah..covernya saja sy tdk pernah melihatnya.
Unt para ibu, kita butuh keimanan masuk kedalam rumah kita, seorang
ibu bagaikan perguruan tinggi, melalui tanganya akan terdidik orang2
pilihan dan ahli kebajikan.
Manakala seorang ibu gagal, maka masyarakatpun akan gagal.
Istri2 hendaknya seperti apa yg difirmankan Alloh : “dan hendaklah
kamu ttp dirumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku spt
orang2 jahiliyah yg dulu” (TQS. Al- Ahzab: 33).
Dlm sebuah riwayat dr Fathimah. Ada orang bertanya ” wasiat apa yg plg baik bg wanita?”
“janganlah kalian memandang kaum pria, dan mrk tdk memandang wanita